Investor China dan Malaysia Mulai Masuk IKN, Nilainya Mencapai Rp 40 Trilun

Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Propertynbank.com – Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) kedatangan investor China dan Malaysia. OIKN memang menargetkan investasi asing langsung (FDI) dapat terjadi dalam tahun ini. Dengan Investor dari kedua negara tersebut direncanakan akan menanamkan modal mereka dalam pembangunan proyek apartemen atau hunian vertikal di IKN.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono menjelaskan, Estimasi nilai total investasi yang akan direalisasikan oleh kedua investor tersebut di Kota Nusantara diperkirakan mencapai sekitar Rp40 triliun.

“Proyek pembangunan properti dari dua investor asing itu yakni investor China dan Malaysia masih dalam proses evaluasi studi kelayakan, ditargetkan mulai melakukan tender sekitar April 2024,” ujar Agung mengutip dari Ekonomi Bisnis, Senin (4/3/2024).

Ciputra Juga Ikuti Investor China dan Malaysia

Selain investor China dan Malaysia, Agung juga mengungkapkan bahwa Ciputra Group akan melakukan investasi pada tahun ini. Rencananya, Ciputra Group akan mengembangkan kota mandiri yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti perumahan, komersial, lapangan golf, dan fasilitas umum lainnya di wilayah Kota Nusantara.

Meskipun nilai investasinya belum diketahui secara pasti. Agung memperkirakan bahwa dalam 10 tahun mendatang, pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak akan memerlukan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Kota Nusantara operasional sepenuhnya. “Prediksi kami, selain investor China dan Malaysia, berkaitan ketertarikan investor terhadap Kota Nusantara terus mengalami peningkatan,” ujarnya.

Agung menyampaikan bahwa dalam rentang waktu enam bulan, investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai sekitar Rp50 triliun, dimulai dari bulan September 2023 hingga Februari 2024. “Dan kami prediksi sepanjang tahun ini [2024] investasi yang masuk ke Kota Nusantara sekitar Rp55 triliun,” jelasnya.

Dengan demikian, diperkirakan pencapaian investasi tersebut akan melampaui target yang ditetapkan oleh OIKN sekitar Rp100 triliun hingga akhir tahun ini. Jika investasi selama enam bulan tersebut diperhitungkan dalam jangka waktu sepuluh tahun sesuai target Presiden Jokowi untuk menjadikan Kota Nusantara operasional sepenuhnya, maka total investasi diprediksi mencapai lebih kurang Rp1.000 triliun.

“Kalau asumsi atau prediksi itu tepat dan benar, maka tidak diperlukan lagi dana APBN untuk pengembangan pembangunan Kota Nusantara,” ucap Agung.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) memiliki target untuk mencapai investasi yang tersimpan di Ibu Kota Nusantara (IKN) sepanjang tahun 2024 mencapai Rp100 triliun. Kepala OIKN, Bambang Susantono, menjelaskan bahwa ia yakin pihaknya dapat mencapai target tersebut dengan berbagai strategi, termasuk melakukan jajak pasar atau market sounding secara aktif.

“Kita selalu dihadapkan dengan pertanyaan seperti, mana ada investor yang mau masuk? Yang kita lakukan dari Januari kita lakukan jajak pasar atau market sounding. Kami bergerak dengan metode kuantitatif tidak gebyar gebyar,” jelasnya.

Bambang memastikan bahwa semua sasaran telah ditetapkan dengan cermat dan mendapat tanggapan yang baik. Selama tahun 2023, OIKN mencatat bahwa investasi yang telah ditempatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp47,5 triliun. (Nabilla Chika Putri)

The post Investor China dan Malaysia Mulai Masuk IKN, Nilainya Mencapai Rp 40 Trilun appeared first on Property & Bank.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Generated by Feedzy