Pola Subsidi Rumah Perlu Dirubah

Marsda TNI Purn Tumiyo

Propertynbank.com – Membaca KOMPAS.com edisi 26 Desember 2023 dengan judul Rumah di Tangerang Harganya Murah Banget, Kurang dari Rp 200 Juta, Penulis ingat Tulisan tahun 2014 an setelah pulang dari Singapore. Saat itu pulang dari dampingi Karyawan Perum Perumnas yang berkunjung ke Perumnas Singapore untuk study banding.

Ternyata Pola merumahkan MBR Singapore sangat meringankan. Para ASN maupun Anggota Tentara maupun Polisi Singapore begitu bekeluarga dapat jaminan rumah atau apartemen seluas 90 m2 secara, gratis. Memang ada potongan gaji untuk mereka besarannya sekitar 20 %.

Di negeri tercinta ini masih belum bisa nemfasilitasi para Pegawai Pemerintah untuk mempunyai rumah setelah berkeluarga. Mereka masih harus mencari rumah sendiri dengar KPR.  Sebetulnya langkah Pemerintah membantu MBR mempunyai rumah sudah ada, memfasilitasi  dengan Subsidi rumah Pola FLPP, namun fakta masih banyak yang belum mempunyai rumah tempat tinggal.  Hal ini terbukti masih tingginya backlog rumah saat ini.

Backlog Rumah tahun 2023 masih tercatat sekitar 12,7 juta (detikProperty  10 November 2023).  Bahkan diperhitungkan setiap tahunnya backlog masih naik 600 sd 800 ribu unit.  Sebetulnya langkah Pemerintah dalam Program FLPP, dari tahun ke tahun pagunya naik, sebagai contoh tahun 2023 pagu sekitar 30, 38 T dari tahun 2010 sekitar 2,5 T.

Baca Juga : Tumiyo : Pola Merumahkan ABRI Tahun 80-an Perlu Ditiru Oleh Tapera

Dengan semakin tingginya pagu Subsidi Rumah, namun Backlog Rumah masih tinggi, berarti ada yang perlu dievaluasi.   Seperti diuraikan didepan bahwa Harga Rumah di Tangerang sekitar 200 juta dinilai murah? Padahal sesuai harga rumah subsidi yang diputuskan Pemerintah masih di bawah 200 juta. Bagi penulis hal ini merupakan pertanyaan besar.

Penulis pernah membuat tulisan Rumah Gratis untuk PNS, TNI dan POLRI dengan catatan TASPEN dan ASABRI ikut dukung Program Pemerintah atasi Backlog Rumah.   Kenapa Penulis ngotot? Karena TAPEN dan ASABRI kelola potongan Gaji PNS dan Anggota TNI POLRI dimana di dalamnya ada unsur potongan untuk THTP (Tabungan Hari Tua dan Peeumahan) sebesar 3,25 %.

Penulis kembali menyarankan cara untuk kurangi Backlog Rumah yang setiap tahunnya malah bertambah, diantaranya :

1. Untuk penuhi kebutuhan rumah Pegawai Pemerintah (ASN, TNI dan POLRI) TASPEN dan ASABRI perlu berkolaborasi dengan Pengembang dan Pengembang.

2. Perum Perumnas kembali seperti saat didirikan tahun 1974 menangani rumah untuk pegawai pemerintah, dan berkolaborasi dengan TASPEN dan ASABRI serta Bank Penyalur Kredit dan menjadi Tangan Kanan Kemenpupr.

3. Sekarang sudah ada BP TAPERA, tentunya dititik beratkan kepada masyarakat umum, terutama MBR diluar ASN dan TNI POLRI.

Semoga pola ini didengar oleh instansi terkait, sehingga Backlog Rumah, dari tahun ke tahun akan menurun dan tujuan merumahkan MBR terwujud.

Penulis : Marsda TNI Purn Tumiyo/mantan Ketua YKPP/mantan Dewas Perum Perumnas

 

The post Pola Subsidi Rumah Perlu Dirubah appeared first on Property & Bank.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Generated by Feedzy