Pembicara Seminar Prospek Properti Tahun 2024
Propertynbank.com – Saat ini, properti hijau sudah menjadi kebutuhan, terutama di era modern yang membuat masyarakat menyadari dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, industri properti juga telah mengalami transformasi signifikan untuk memenuhi tuntutan akan keberlanjutan dan keseimbangan dengan alam.
Properti hijau atau dikenal juga dengan sebutan green building, tidak lagi hanya dianggap sebagai opsi tambahan, namun telah menjadi pondasi utama dalam memenuhi kebutuhan properti saat ini. Properti hijau melibatkan penerapan praktik-praktik berkelanjutan dari sisi desain, konstruksi, dan operasional bangunan.
CEO Journalist Media Network, Indra Utama mengatakan, konsep ini mencakup penggunaan sumber daya yang efisien, pengelolaan limbah yang baik, serta perhatian terhadap kualitas udara dalam ruangan. Dia juga memprediksi, kebutuhan pasar properti pada tahun 2024-2026 akan lebih fokus pada pasar perkantoran, industri, apartemen, perhotelan, dan resor yang berkonsep Green Building.
Baca Juga : Bangun Properti Hijau, Cara REI DKI Wujudkan Jakarta Ramah Lingkungan dan Humanis
Menurut Indra, akan terjadi peningkatan pada pasar sekunder, terutama di segmen komersial dan residensial. Selain itu, bisnis properti pada tahun 2024-2026 untuk pasar perkantoran, kawasan industri, apartemen, perhotelan dan resort akan stagnan.
Sedangkan pasar sekunder yang akan menggeliat, menurut Ketua LSP AREA ini adalah properti komersial dan residensial. Pasar perumahan subsidi dan non subsidi juga akan meningkat, lalu pasar rumah sakit dan medical tourism serta tetap booming pasar properti hunian dan kios ruko.
“Peluang bisnis properti tahun 2024-2026 juga akan terus semakin berkembang. Masih ada backlog rumah sebanyak 12,7 unit dengan kebutuhan efektif 600.000 unit pertahun,” kata Indra dalam Seminar Prospek Properti Tahun 2024, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Indra menambahkan, pengembangan kawasan industri, informasi teknologi dan energi, akan terus berkembang, khususnya kawasan superblock dan kawasan sekitar TOD MRT, LRT serta Kereta Cepat Whoosh.
Sementara itu, Associated Director Planning Grup Ciputra, Taufiq Hidayat mengatakan, keberlanjutan properti sangat penting. Pembangunan berkelanjutan bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga kesejahteraan sosial dan ekonomi. “Green Building atau properti hijau menjadi perwujudan dari konsep ini, dengan memperhitungkan efisiensi energi, penggunaan air, kualitas lingkungan dalam ruangan, material bangunan, dan dampak bangunan terhadap lingkungannya,” ungkap Wasekjen Kota Baru DPP REI ini.
Baca Juga : Terapkan Kota Hijau, Ojol Akan Dilarang Beroperasi di IKN Nusantara
Menurut dia, salah satu pendekatan dalam menggunakan konsep sustainable building yang bisa digunakan adalah Eco Culture. Konsep utama dalam eco cultur, kata dia, adalah pembangunan yang mempertimbangkan kondisi alam sekitar dengan konteks budaya lokal.
Dikatakannya, pembangunan properti saat ini sudah sepatutnya memperhatikan dan mempertahankan lingkungan alami melalui pendekatan green property atau properti hijau dan penyiapan prasarananya melalui pendekatan green infrastructure (infrastruktur hijau), termasuk salah satunya adalah water heater.
WINNER Dukung Properti Hijau
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Wijaya Karya Industri Energi (WINNER) Anung Caksono Adi mengatakan, pihaknya meluncurkan dua varian produk dari pemanas air tenaga surya atau Solar Water Heater (SWH) dengan penerapan inovasi teknologi yang terbaru. Kedua produk tersebut yaitu WIKA Electric Water Heater (EWH) dan WIKA Smart Water Heater (WISH).
“Produk-produk seperti ini butuh suatu inovasi dan WISH ini merupakan gambaran perkembangan teknologi, jadi kita bisa on-hand, kita bisa kontrol dari aplikasi di handphone,” kata Anung.
Sebagai pemanas air tenaga surya, sambung Anung, WIKA EWH terbaru dapat menampung 30 liter air hangat dengan konsumsi daya listrik hanya 300 watt. Hal itu menjadikan produk ini mampu menjaga ketersediaan air panas dengan hemat energi. WIKA EWH 30-Liter juga menampilkan desain yang minimalis dan compact.
CEO Journalist Media Network, Indra Utama sedang memaparkan presentasi
Dalam kesempatan tersebut, WINNER juga mengumumkan inovasi baru dari SWH, yakni WIKA Solar Water Smart Solar Water Heater (WISH), yang memiliki kapasitas penampungan air hangat 150 liter air hangat dengan temperatur maksimal 55 derajat celcius.
“Yang menjadi pembeda antara WISH dan produk-produk sebelumnya yaitu adanya inovasi teknologi yang mana memungkinkan pengguna untuk mengendalikan pemanas air menggunakan gawai. Dengan fitur real time water temperature, control on/off electric heater backup, maintenance schedule, melalui aplikasi WISH yang terserida di Google Play Store,” tegas Anung.
Baca Juga : Pengembang Catat Ini ! Kalangan Milenial Lebih Suka Green Property
Selain itu, WISH merupakan pemanas air tenaga surya karya anak bangsa pertama di Indonesia yang memiliki aplikasi Internet of Things (IoT). Produk tersebut diproduksi di dalam negeri dan menggunakan komponen-komponen dari Indonesia.
“Mass production mungkin kita dalam 2-3 bulan ke depan, kita akan persiapan, karena yang terpenting ini kan product knowledge dulu, meningkatkan awarness dulu. Kita akan coba dalam satu tahun itu 50-100 unit, untuk dua varian unit ini,” kata dia.
Inovasi-inovasi seperti WISH ini, kata Anung, sangat diperlukan mengingat perlunya pemanfaatan energi terbarukan, sekaligus berkontribusi membantu Indonesia mencapai target emisi nol karbon (net zero emission/NZE) pada 2060.
“Kami menyadari betul, kepedulian dari sisi global maupun di Indonesia bahwa green itu saat ini sudah mulai gencar. Betul-betul masif, itu juga di sisi baurannya sudah bergeser ke properti hijau. Kalau di PLN itu ada target di tahun 2025 untuk mencapai 23 persen renewable. Kami di WIKA punya tim ke arah situ. WINNER salah satu yang berkontribusi besar di sektor renewable,” pungkasnya. (Nabilla Chika Putri)
The post Properti Hijau dan Produk Yang Efisien Makin Dibutuhkan Untuk Keberlanjutan appeared first on Property & Bank.