Pekerja sedang memanen kelapa sawit
Propertynbank.com – Bisnis kelapa sawit berkontribusi besar dalam menyediakan lapangan pekerjaan, yang diperkirakan mencapai 16 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pengolahan komoditas kelapa sawit membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tepat.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah mengatakan, kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di lndonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik langsung maupun tidak langsung.
“SDM (Sumber Daya Manusia) Perkebunan Kelapa Sawit menjadi program yang penting dalam mewujudkan industri sawit yang berkelanjutan. Sebab, ada sekitar 30% sampai 40% tanaman kita tidak produktif sudah tidak bisa dipanen lagi. Tentu ini membutuhkan SDM yang bisa mengelola dan menumbuhkan kembali 30% sampai 40% itu dan harus segera kita remajakan. Keterbatasan SDM harus kita pacu sehingga perkebunan ini bisa kita Kelola semakin modern,” ungkap Andi dalam keterangan yang dikutip, Kamis (30/11).
Baca Juga : Tidak Hanya Infrastruktur, Pertanian Perkotaan Juga Dikembangkan di IKN
Terkait dengan hal tersebut, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), luas perkebunan kelapa sawit lndonesia mencapai angka 14,99 juta hektare (ha) pada tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 2,49% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya seluas 14,62% saja.
Dijelaskan Andi, pemerintah sudah melakukan penguatan tata Kelola perkebunan kelapa sawit rakyat atau Satu Sawit Indonesia berkelanjutan. Dengan konsep satu regulasi yang mengatur hulu ke hilir kelapa sawit. Satu paket kelapa sawit untuk peremajaan kelapa sawit (PSR), Sertifikasi ISPO, Sarana dan Prasarana (Sarpras), dan peningkatan kompetensi SDM. Konsep Satu Sawit ini juga melibatkan seluruh elemen dalam industri kelapa sawit melalui kerja inovatif dan kerja kolaboratif.
Peremajaan Petani Kelapa Sawit
Lebih lanjut, Andi menyebut pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk meremajakan petani kepala sawit salah satunya adalah menjangkau SDM petani swadaya. Melalui dana yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ada banyak pelatihan yang gelah diberikan pada 10.642 petani sawit sejak 2021 sampai 2023.
“Mulai dari hulu, atau menyiapkan benih untuk budidaya, sampai ke hilir kita telah berikan pelatihan. Jenis pelatihan kita itu ada budidaya, panen, ISPO, informasi pasar, pengelolaan SARPAS, Teknik pemetaan ini untuk memudahkan kita melakukan seluruh rangkaian mulai PSR Peremajaan Sawit Rakyat sampai masa panen,” ungkap Andi.
Baca Juga : Dukung Petani Lokal, Sinar Mas Land Bangun Balai Pertanian Terpadu di Bogor
Disamping itu, lanjut dia, ada pula program beasiswa hingga Sarjana (S2) yang diberikan pada anak-anak pekebun sehingga kemampuan manajerial kebunnya meningkat dan mampu berdaya saing. Mereka yang diberikan beasiswa, diharapkan 60% bisa berbakti untuk kemajuan daerahnya, memberikan banyak pengetahuan sehingga pengelolaan perkebunan kelapa sawit ini bisa juga modern dan mandiri.
Program ini sudah berjalan sejak 2021. Pada 2021 sudah ada 660 orang mendapat beasiswa, 2022 ada 1.000 orang dan tahun 2023 meningkat menjadi 2.000. Rencananya, pada 2024 bisa meningkat ke angka 3.000 sampai 4.000 mahasiswa yang bisa kita danai oleh BPDPKS. “Tahun ini ada 2.000 orang yang kita sekolahkan dari D3,D1, sampai S1. 2.000 orang yang kita terima dari seluruh Indonesia sudah ada perguruan-perguruan tinggi,” tambah dia.
Sebagai informasi, Kementan juga menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang ada. Seperti sekolah vokasi D3 IPB, INSTIPER, STIPER, politeknik ATI padang, UGM dan Universitas Diponegoro (Undip). “Untuk wilayah timur kami lagi menginisiasi UNHAS dan universitas cendrawasih agar juga bisa menerima mahasiswa-mahasiswa yang kita terima melalui pendanaan kelapa sawit,” pungkas Andi.
The post Mampu Serap 16 Juta Tenaga Kerja, Industri Kelapa Sawit Miliki Peran Strategis appeared first on Property & Bank.