login aplikasi
Lubuak Puta Mencekam, Pejabat Diam Saja - Indra Utama

Lubuak Puta Mencekam, Pejabat Diam Saja

Beritadesa.tv Mandiangin – Membahayakan masyarakat kalau jalan Lubuak Puta tidak cepat diatasi.
Lubuak Puta (lubuk airnya berputar) di Jorong (dusun) Mandiangin mencekam. Warga setiap melewati jalan di situ selalu ketakutan dan sangat hati-hati karena dihantui jalan runtuh (amblas) dan buaya ganas siap menghadang mereka.

Wali Nagari (Lurah) Katiagan yang meliputi kewenangan Jorong Mandiangin, Endang Putra sudah meraung kesana kemari untuk mencari pertolongan mengadukan masalah itu, termasuk ke Gubernur Sumbar maupun Bupati Pasaman Barat.

“Saya sudah kemana-mana mengadu soal Lubuak Puta,” kata Endang Putra kepada wartawan beritadesa.tv via telpon Jumat (27/10).

 Mandiangin sebuah Jorong di pinggir pantai Kecamatan Kinali, Kab. Pasaman Barat kira-kira 200 km dari Kota Padang. Jorong itu berbatas lautan lepas di bagian barat, sungai Batang Masang di utara dan selatan serta Batang Kinali di sebelah timur. Desa terkurung air sekeliling.

Di timur sudah dibikin jembatan sepanjang 50 meter. Namun sesudah jembatan penghubung itu ada jalan yang bakal amblas. Disitulah Lubuak Puta Itu.

Berpenduduk sekitar seribu jiwa dengan mata pencaharian utama nelayan, sebagian kecil berkebun dan berdagang.

Jalan Lubuak Puta merupakan jalan darat satu-satunya bagi masyarakat untuk bersosialisasi dengan wilayah sekitar. Karena itu fungsi jalan di Lubuak Puta sangat penting. Jika jalan itu terputus, roda perekonomian masyarakat sangar terganggu karena mereka tidak bisa bawa hasil kebun sawit dan ikan keluar daerah.
“Pejabat diam saja, termasuk pihak DPRD Sumbar,” ujar Endang seperti tak sabar.

Menurut Kepala Jorong Mandiangin Alfian Bagindo Bungsu, tanah yang ada di pinggir sebelah kiri dari Jorong Mandiangin milim seorang warga. Konon tanah itu sudah duwakafkan sekitar jarak 10 meter dari jalan. Namun entah kenapa jalan itu masih belum berubah dari semula. Yang pasti separuh jalan aspal itu sudah terjun ke Lubuk Puta. Persoalan biaya jadi masalah warga Mandiangin.

Tahun lalu, Lubuak Puta sempat diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) namun kembali amblas seperti terlihat dalam gambar.

Menurut seorang ahli perairan dari Universitas Andalas (Unand) Dr. MasMera, aliran sungai di Lubuk Puta itu harus ditutup dan dialihkan ke sungai yang ada satu lagi disebelahnya. Namun perlu biaya agak besar. Karena itu termasuk dalam wewenang pekerjaan Provinsi bukan Kabupaten.

Sementara itu, Ketua Komisi IV Bidang Pembangunan Zulkenedi Said mengatakan penanganan Lubuk Puta dilaksanakandengan snggaran tahun 2024 mendatang.

Sementsra seorang Tokoh masyarakat, Zudiar mengatakan Wali Bagari bersama jsjarannya dengan warga Mandiangin harus gotong royong segera mengatasi keadaan ini. Kalau tidak jalan akan putus dan kita semua gigit jari, kata Zudiar.

Ia prihatin akan risiko yang akan dialami masyarakat. Ia mencontohkan pas kita ketat di jalan itu, saat itu tiba-tiba jalan amblas kita terjun kd Lubuk dan buaya siap membunuh kuta, tambahnya. Mandiangin terkenal dengan buaya yang suka nangkap orang.

Kondisi Jln Lubuak Puta skr sangat memprihatinkan sama nasib telur diujung tanduk …
Jln Lubuak Puta satu ” nya jln Tol bagi kanagarian Katiagan untuk berurusan dinas ke kabupaten Pas Bar (Pemda) . Selama ini jln Lubuak puta adalah urat nadi bagi kehidupan Masyarakat Mandiangin Katiagan ….membawa orang sakit untuk berobat keluar maupun untuk membawa hasil masyarakat Mandianginitu sediri . Untuk itu kami Masyarakat serba kekurangan berharap sekali mohon Bantuannya dan Perhatiannya Terutama Pemerintah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *