beritadesa.tv – Manggar, Babel – Berbagai kemajuan di bidang pertanian tetap berkembang sesuai dengan kebutuhan. Saat ini Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani membudidayakan dan mengembangkan tanaman cabai merah dengan konsep “digital farming”.
“Kita bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung dalam menerapkan konsep digital farming ini,” kata Koordinator Balai Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur, Andri Taruna Praja di Manggar, baru-baru ini.
Kata Andri kerjasama tersebut direalisasikan dengan menyalurkan bantuan senilai Rp114 juta kepada Kelompok Tani Bina Tani Danau Nujau Desa Gantung.
Bantuan fasilitas pertanian digital kepada Kolompok Tani itu sekaligus sebagai kebun percontohan dalam membudidayakan tanaman cabai merah yang berbasis digital.
Digital farming merupakan konsep dengan menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
“Konsep digital farming juga mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi pertanian dan tentu akan meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Andri.
Ia mengatakan, bantuan program digital farming ini sudah dilakukan uji coba di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Bantuan dan teknologi ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Pulau Belitung, seperti dilaporkan Antara. .
Dengan teknologi ini kata Andri, penggunaan pupuk dan air akan lebih efisien. Petani juga tidak butuh waktu lama dan banyak tenaga karena pengoperasiannya cukup dengan menggunakan telepon pintar (smart phone).
“Ada pengukur kelembaban tanah juga, lewat smart phone kelembaban tanah bisa langsung diketahui petani,” ujarnya.
Meski masih tahap uji coba, namun kata dia dalam kurun dua bulan sudah akan bisa dilihat hasilnya baik dari segi pemangkasan biaya, waktu, pupuk dan tenaga kerja.
“Kita berharap dengan sentuhan teknologi petani akan lebih sadar, bahwa bertani bisa lebih hemat biaya, lebih cerdas dengan menerapkan good agriculture practice, sehingga harga pokok produksi dapat ditekan dan hasil panenan lebih maksimal,” ujarnya.