Jelang Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-78 Agustus 2023 mendatang, ternyata masih ada beberapa desa blank spot atau belum terjangkau jaringan telepon selular dan internet. Hal ini berdasarkan laporan aspirasi dari Anggota BPD yang tergabung dalam rumah besar Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (Abpednas) Indonesia. “Sudah lama Desa kami menunggu jaringan internet dan seluler, sampai sat ini masih belum juga ada jawaban,” kata salah seorang anggota BPD di Kabupaten LKaur Bengkulu Selatan kepada Indra Utama, Ketua Umum Abpednas Indonesia dalam sebuah kesempatan pertemuan.
Terkadang, untuk mendapat sinyal seluler dan internet, warga desa di wilayah ini harus menempuh jarak lumayan jauh untuk menangkap sinyal. Masih cerita anggota BPD ini, mereka pernah membuat petisi yang ditandatangani Bersama masyarakat desa yan ditujukan ke pemerintahan provinsi untuk disediakan jaringan internet, namun tidak juga ada realiasasi.
Padahal, diera digitalisasi dan komunikasi serba cepat saat ini, akses internet merupakan kebutuhan dasar yang sangat ditunggu warga desa. “Bagaimana kami bisa mengakses informasi terkini atau menyampaikan masalah serta potensi dari desa kami jika tidak ada saluran internet,” tutur anggota BPD dari wilayah Kaur Bengkulu ini.
Keinginan masyarakat desa untuk dapat menikmati saluran cepat internet di sejumlah wilayah kian terhambat sejak dugaan korupsi pengadaan tower base transceiver station atau (BTS) 4G yang dikerjakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyeruak.
Masyarakat dipastikan semakin sulit mengakses internet dan mungkin juga jaringan telepon. Ditengah gencarnya digitalisasi dan konsep pembangunan daerah yang mengarah smart city, kasus korupsi BTS dengan nilai famtastis ini akan membuat penantian masyarakat desa terhadap jaringan internet yang cepat akan lama terwujud.
Menurut Ketua Umum DPP Abpednas Indonesia, Indra Utama, diangkatnya Budi Arie Setiadi yang semula menduduki posisi Wamendes di Kemendes/PDT menjadi Menkominfo, diharapkannya bisa menjadi jawaban kegelisahan banyak masyarakat desa terhadap saluan internet dan blank spot di bamyak desa d tanah air. Saya yakin Pak Budi bisa dengan cepat menyelesaikannya. Pertama beliau pernah di Kemendes yang memahami kebutuhan pentingnya jaringan internet di desa-desa. Kedua, dengan latar belakang sebagai Jurnalis, beliau sangat paham pentingnya media dan alat informasi menyampaikan komunikasi, salah satunya saluran internet dan cepat.
Indra Utama juga mengutip penjelasan Budi Arie Setiadi mengenai pentingnya ‘bandwidth untuk rakyat’ yang dapat berarti akses infrastruktur internet yang merupakan hak bagi semua masyarakat Indonesia. Pada sambutannya, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan, “Bandwidth untuk rakyat penting. Jangan sampai rakyat tidak punya akses menikmati digitalisasi dan perkembangan yang begitu pesat. Bereskan ekosistem digital menjadi tanggung jawab,” kata Budi. Kita tunggu saja Menkominfo Budi Arie Setiadi menuntaskan dan menjawab kebutuhan masyarakat dan warga desa terhadap saluran internet dan mengatasi blankspot.