Suasana kantor Bank Syariah Indonesia (BRIS). poto Tribunnews/Herudin
Propertynbank.com – Pasca kepastian merger PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang diumumkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir pada Kamis (4/5) lalu, saham BRIS terus mengalami penguatan. Sementara disisi lain, pada periode yang sama saham-saham emiten bank syariah lainnya merosot.
Dikutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/5) lalu, saham BRIS yang merupakan gabungan tiga bank syariah plat merah, naik tajam hingga 4,48 persen selama sepekan menjadi Rp1.750/saham. Adanya kepastian merger BTN Syariah menjadi penggerak utama meningkatnya saham BRIS.
Baca Juga : Siapkan Rumah Untuk Guru Muhammadiyah, BP Tapera Gandeng BSI dan Perumnas
Erick menjelaskan, proses merger antara BRIS dan BTN Syariah ditargetkan dapat diselesaikan hingga akhir tahun 2023. Sementara saat ini BRIS dan BTN Syariah masih mematangkan negosiasi terkait penggabungan tersebut.
BRIS dan BTN Syariah Perluas KPR
Lebih lanjut Erick menambahkan, sinergi antara BRIS dan BTN Syariah bertujuan untuk memperluas akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baik konvensional maupun syariah. Menurut dia, generasi milenial merupakan pasar potensial yang bisa digarap oleh kedua bank tersebut setelah nanti bergabung. Diketahui bahwa BTN Syariah merupakan bank yang paling banyak menyalurkan KPR setelah induknya Bank BTN.
Naiknya saham BRIS, tidak diikuti oleh bank syariah lainnya, seperti PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) yang mengalami terkontraksi selama sepekan. BEI mencatat, saham BTPS ambles 9,09 persen dalam sepekan, disusul oleh saham PNBS yang turut terkoreksi hingga 3,39 persen dalam seminggu belakangan.
Sementara, saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) cenderung stagnan dalam sepekan, yakni tumbuh 0 persen ke level Rp1.380/saham.
The post BTN Syariah Dipastikan Bergabung, Saham BRIS Melonjak appeared first on Property & Bank.