CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata, memberikan presentasi dalam Media Gathering di Jakarta, Rabu, (15/02/2023)
Propertynbank : Setelah di hantam pandemi covid-19 selama 2 tahun, perekonomian Indonesia kini mulai menggeliat kembali, termasuk sektor properti. Bahkan pasar properti nasional menunjukkan tren yang terus membaik dipertengahan tahun 2022.
Pinhome, pionir platform property-tech terlengkap berbagi informasi dan data tentang hasil temuan mereka mengenai kepemilikan rumah pertama dan prediksi tren di 2023.
Sejumlah pengamat property mengamini dan menganggap tahun 2023 sebagai momentum yang tepat untuk membeli properti.
CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata mengungkapkan, temuan ini didapat dari riset konsumen dan juga data internal platform Pinhome, dari sisi brokerage, pendanaan dan juga perawatan properti. Pinhome sendiri telah menjadi tiga besar property tech di Indonesia dengan layanan di lebih dari 75% kota-kota di Indonesia. Aplikasi Pinhome juga telah diunduh lebih dari 600 ribu kali.
Dayu Dara menjelaskan dari analisa data penggunaan platform Pinhome dan riset ke konsumen, terdapat beberapa temuan menarik seputar kepemilikan rumah pertama.
“Properti yang paling digemari sebagai rumah pertama biasanya berbentuk rumah baru dengan harga di bawah 600 juta rupiah,” ujarnya.
Selain dari segi harga, lokasi masih menjadi pertimbangan para konsumen. “Berdasarkan data riset yang kami dapatkan, lokasi yang paling banyak dicari bergeser ke luar Jakarta seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok dan Bandung,” tegasnya.
Sementara dari segi pembiayaan ini cukup menarik. Kami juga melihat kebutuhan kredit juga semakin berkembang. “Minat terhadap KPR takeover meningkat. Hal ini dikarenakan adanya potensi penghematan hingga 25 persen dari total cicilan. Peningkatan transaksi pembelian properti juga mengalami peningkatan hingga dua kali lipat setelah THRI diterima.”
Namun yang paling menarik, tambah Dayu Dara, selama pasca pandemi ini, yakni adanya kebutuhan alih daya (outsource) perawatan rumah terus meningkat, terutama jasa membersihkan rumah yang naik 2,5x lipat di tahun 2022.
Pengguna Pinhome
Para pengembang optimis di tahun ini industri properti tidak akan kehilangan daya beli. Hal ini dilandasi dengan kekuatan pasar lokal dan ekonomi fundamental Indonesia. Jika mampu, lebih baik beli properti di tahun 2023 daripada menunggu di tahun-tahun depan.
Harga properti akan makin bersahabat di tahun politik ini. Setelah pemilu, bisa jadi harga properti akan naik seiring kenaikan permintaan.
Menurut data internal, empat dari lima pengguna Pinhome adalah pembeli properti pertama dan 93% pengguna mencari rumah untuk ditinggali. Saat ini, Pinhome telah bekerjasama dengan lebih dari 20 ribu agen properti, 20 institusi jasa keuangan untuk pendanaan properti dan juga lebih dari 8 ribu penyedia layanan perawatan Pinhome Service.
Pinhome juga bekerjasama dengan Sarana Multigriya Finansial untuk menyediakan layanan rent-to-own sebagai alternatif kredit bagi mereka yang dengan kesulitan akses ke bank. Pinhome juga telah bekerjasama dengan berbagai pemborong untuk menyediakan ratusan rumah terjangkau di berbagai daerah di Indonesia.
Pinhome menjawab berbagai pertanyaan properti seeker dan pemain industry. Fitur seperti PinValue, yang bisa memberikan perkiraan harga properti secara transparan tidak hanya membantu pembeli properti, tapi juga pemain industri dan developer.
“Solusi hulu ke hilir ini kami hadirkan untuk membantu masyarakat Indonesia memiliki rumah untuk pertama kalinya. Terbukti, solusi Pinhome mempercepat proses pembelian rumah pertama hingga tiga kali lebih cepat. Proses yang biasa memakan waktu rata-rata enam bulan, di Pinhome hanya selesai bisa dalam dua bulan. Dalam tiga tahun ini Pinhome juga berhasil menjadi tiga besar situs properti di Indonesia yang paling banyak dikunjungi,” tutur Dara Dayu.
The post Pinhome Ungkap Rumah Harga Rp 600 Juta-an Paling Banyak Di Cari Konsumen appeared first on Property & Bank.