The Araya, Township Terbesar di Malang Hadirkan Konsep Properti Yang Berbeda  

Gerbang Utama The Araya Malang

Propertynbank.com – The Araya, Malang yang mulai dikembangkan sejak tahun 1998 silam, saat ini telah menjelma menjadi sebuah kota mandiri atau perumahan skala kota yang juga dikenal dengan township. Dengan total luas lahan mencapai 1.000 hektar, The Araya merupakan pengembangan kawasan kota mandiri terbesar di Malang hingga saat ini.

The Araya memiliki keunggulan dalam hal lokasi, di kawasan Malang Utara yang kini sedang tumbuh pesat karena menjadi jalur utama akses Surabaya – Malang. Terdapat dua akses tol menuju Malang yang melewati kawasan ini, sehingga menjadikan Malang Utara sebagai daerah yang potensial sebagai hunian maupun untuk komersial.

Biro Direksi The Araya Malang, Geraldo Rudianto mengatakan, Malang Utara menjadi pilihan utama bagi pencari properti karena sudah makin padatnya pusat kota Malang. Selain itu, pengembangan kawasan di Malang Utara yang sangat masif, membuat kawasan ini tumbuh pesat dengan sangat cepat.  Kawasan ini akan dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk ekonomi digital. “Tentu ikut menambah daya tarik Malang Utara,” jelas Geraldo kepada propertynbank.com di Malang, beberapa waktu lalu.

The Araya hingga saat ini sudah dikembangkan seluas 600 hektar. Pengembangan yang telah dilakukan dibagi menjadi 3 tahap dan masing-masing seluas 200 ha. Sedangkan untuk tahap ketiga, sudah dilaunching sejak tahun 2016 lalu dengan berbagai pengembangan properti residensial maupun kawasan komersial.

“Kami sedang fokus dan terus membangun The Araya serta mencari investor yang ingin berinvestasi, khususnya mengembangkan kawasan komersial untuk hadir di The Araya. Kami menyiapkan banyak lahan untuk kawasan komersial bagi investor yang berminat, seperti untuk fasilitas pendidikan, pusat belanja maupun area komersial lainnya,” jelas Geraldo.

Sejumlah fasilitas dan kawasan komersial sudah hadir di The Araya seperti pusat belanja yang mampu memenuhi kebutuhan penghuni di kawasan dan masyarakat sekitar serta sebuah hotel yang berada dalam kawasan.

Selain itu, kata Geraldo, pihaknya juga sudah mengalokasikan kawasan-kawasan komersial lainnya yang akan dikembangkan seperti apartemen, pusat belanja dan lainnya. Semua rencana tersebut, sambung dia, tidak akan dikerjakan sendiri, tapi diberi kesempatan kepada investor untuk bergabung. “Kami fokus mengembangkan kawasan ini, maka kami mencari banyak investor untuk mengembangkan komersial dalam rangka ikut membantu mengembangkan kawasan Malang Utara,” tegasnya.

The Araya dan Prospek Pasar Properti Malang

Terkait pasar properti di Malang, secara umum Geraldo melihat sangat menarik dan potensial, walaupun besaran pasarnya tidak sebesar kota lain seperti di Jabodetabek. Namun, kata dia, dengan masuknya sejumlah pengembang nasional ke Malang seperti Ciputra, ini membuktikan bahwa Malang memiliki pasar yang potensial.

Selain pengembang nasional, di Malang juga tak sedikit pengembang lokal yang menggarap potensi pasar yang ada, seperti Green Orchid, Permata Jingga dan lainnya. “Kuenya memang tidak begitu besar tapi sangat menarik untuk pengembangan properti, khususnya residensial dan komersial,” ungkap Geraldo.

Geraldo Rudianto, Biro Direksi The Araya Malang

Ketatnya persaingan sektor properti tersebut, imbuh Geraldo, membuat pihaknya harus mengembangkan sesuatu yang berbeda di The Araya. Dengan memberikan sentuhan khusus, maka properti yang dikembangkan The Araya berbeda dengan yang lain. “Teman saya ada yang beli rumah di Surabaya, tapi modelnya sama dengan rumah temannya yang ada di Tangerang. Ini karena tidak hal yang spesifik dari rumah tersebut,” seloroh Geraldo.

Lebih lanjut dia mencontohkan, sejumlah pengembang mengandalkan promo dan hadiah dalam menjual properti, tanpa memperhatikan value atau nilai dari properti tersebut. Pembeli tertarik karena adanya promo, cash back dan hadiahnya. Konsep pengembangan seperti itu, menurut dia tidak memberikan keuntungan kepada konsumen di masa mendatang.

“Kami mengembangkan properti dengan lebih inovatif dan berbeda. Ketika pemiliknya ingin menjual kembali properti yang dimiliki, maka harga sekennya masih menarik karena memiliki perbedaan dengan properti lainnya. Dengan begitu, maka properti itu akan menjadi investasi yang menguntungkan karena dapat dijual kembali dengan harga tinggi, sebab memiliki nilai tambah tersendiri,” ungkap Geraldo.

Dirinya mencontohkan produk Aparthouse yang terserap pasar dengan sangat baik. Begitu juga dengan produk hunian dengan konsep Compound House, yakni rumah yang dibangun tidak berjejer sebagaimana lazimnya perumahan yang ada. Tapi, konsep rumah ini adalah dengan menghadap yang berbeda antara satu rumah dengan lainnya.

Yang terbaru adalah kolaborasi The Araya dengan Andra Martin yang mengembangkan rumah dengan konsep mengutamakan privacy bagi penghuninya. Konsep ini baru pertama kali ada di Malang dan Andra Martin juga baru pertama ini berkolaborasi dengan pengembang di Malang. Tersedia sangat terbatas hanya 40 an unit. Dipasarkan mulai dari Rp 1,5 miliar hingga Rp 2 miliaran, saat ini sudah terjual sebanyak 50%.

“Pada umumnya pengembang membangun rumah-rumah dengan menggunakan kaca-kaca yang besar, sehingga membuat penghuni memasang gordyn-gordyn yang besar. Akibatnya rumah-rumah tersebut seperti ajang pameran gordyn. Sedangkan yang kami kembangkan memberikan privacy kepada masing-masing penghuni, tanpa kuatir dapat terlihat oleh tetangganya,” kata Geraldo.

The post The Araya, Township Terbesar di Malang Hadirkan Konsep Properti Yang Berbeda   appeared first on Property & Bank.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Generated by Feedzy