Cover Edisi 192, Tahun 2023
Apa Kabar Pembaca yang Budiman? Kembali kita berjumpa di ruang baca Anda. Harapan dan doa kami, Anda selalu berada dalam kebahagiaan dan kesuksesan, aamiin.
Pembaca, memasuki awal tahun 2023 ini, redaksi sengaja mengulas prospek dan peluang industri properti dan perbankan di tahun kelinci air ini. Meski intaian krisis global mengintai Indonesia, upaya pemerintah mengolah berbagai strategi guna memperkokoh program pemulihan ekonomi nasional terus dilakukan. Tak terkecuali industri property serta perbankan di tanah air.
Kita paham, Dana Moneter Internasional (IMF) melakukan koreksi pertumbuhan ekonomi dunia disusul Bank Indonesia (BI) yang juga melakukan koreksi yang sama. Tentu saja koreksi seragam yang dilakukan melihat tantangan global, mulai dari kecamuk perang yang berdampak pada rantai pasok dan inflasi yang tak tertahankan. Semuanya membuat ketidakpastian dunia usaha serta perlambatan pertumbuhan ekonomi di tengah upaya pemerintah mendorong percepatan pertumbuhan.
Bersyukur, sejumlah indikator dan Analisa perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif. Perbaikan ekonomi domestic diyakini terus berlanjut kea rah positif di angka sampai 5,3 %. Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih besar, menular ke sector property dan perbankan yang sempat loyo dihantam pandemi. Diperlukan kerja keras dan kolaborasi dari seluruh stake holder untuk menjaga spirit optimisme ini.
Sejumlah pengembang dan professional perbankan yang ditemui Redaksi Property&Bank sepakat punya optimisme kedua industri ini tetap tumbuh di tengah intaian krisis global. Masih besarnya peluang pasar dan potensi yang masih terbuka lebar, membuat target pertumbuhan penjualan properti dan penyaluran KPR terlihat masih tinggi. Naiknya SBI bahkan dinilai belum mempengaruhi suku bunga KPR di pasar. Pelaku properti bahkan punya optimisme berlapis, intaian resesi global tidak akan banyak berdampak terhadap prospek properti dan perbankan.
Sejumlah subsector masih diyakini permintaan pasar yang terus bertambah seperti rumah subsidi serta rumah komersial. Kawasan industri dan pergudangan juga dinilai punya permintaan pasar yang bertumbuh. Hasil survey Knight Frank Indonesia 2023 menyebutkan, sebanyak 59% responden kompak menyebut sektor properti akan tetap tumbuh stabil di tahun 2023.
Subsektor yang masih diyakini punya prospektif adalah rumah tapak, kawasan industri, pergudangan moderen, ritel, hotel dan resor. Memang terlihat masih sebesar 66% yang masih wait and see menunggu pemulihan ekonomi serta jelang tahun politik 2024 yang sudah di depan mata. Menariknya, posisi kawasan Jabodetabek masih dilirik oleh 51% responden sebagai wilayah prospektif sebagai tempat berinvestasi properti, disusul oleh IKN Nusantara di posisi kedua.
Pembaca, terkait dengan laporan utama kali ini, redaksi juga memilih dan merekomendasikan sejumlah properti dan perbankan yang dinilai punya nilai jual dan tetap bertumbuh di tahun 2023 ini. Pasalnya, mereka tetap eksis meluncurkan proyek proyek unggulan dan melakukan ekspansi pasar tanpa kenal henti. Upaya mereka diyakini akan punya tempat di hati masyarakat konsumen, bahwa perusahaan mereka memiliki strategi dan inovasi tanpa henti untuk tetap survive bahkan bertumbuh Ketika yang lain timbul tenggelam diterjang pandemi dan krisis. Pembaca, pemenang hanya datang dari mereka yang tetap optimisme dan tak ada kata menyerah.
Mari bangkit dan tumbuh bersama.
Ir. H. Indra Utama, MPwk
Pemimpin Redaksi Property&Bank
The post Optimisme Di Tengah Intaian Krisis Global appeared first on Property & Bank.