Desa Wisata Tondok Bakaru di Sulawesi Barat menawarkan panorama alam, salah satunya hamparan sawah. Desa ini masuk 50 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dari
Selain hamparan sawah, desa wisata ini juga menawarkan budidaya tanaman anggrek. Dilansir dari laman jadesta, budidaya anggrek ini berawal dari tahun 2017 ketika sejumlah pemuda melakukan budidaya anggrek endemik Mamasa guna memajukan perekonomian masyarakat di desa itu.
Mereka akhirnya tergabung di Komunitas Tondok Bakaru Orchid yang hingga ini beranggotakan 15 orang. Tidak hanya itu, terdapat sekitar 10 kebun anggrek yang bisa dikunjungi oleh wisatawan di desa wisata ini. Ada pula laboratorium, kultur jaringan, dan green house.
Beberapa tempat wisata lainnya yang bisa dinikmati di desa ini, antara lain Wisata Sawah dan Anggrek (SAWO), Citol Hill, hutan pinus Bukit Lenong, dan Villa Adelways. Sementara itu, dari sisi tradisi dan budaya, desa yang berlokasi di kaki Gunung Mambuliling ini juga cukup kaya. Desa ini memiliki rumah adat mamasa, seni musik bambu, dan tarian tradisional, seperti tari bulu londong serta tari malluya’. Untuk diketahui, Desa Wisata Tondok Bakaru berjarak sekitar satu kilometer dari pusat Kabupaten Mamasa. Desa ini juga menjadi desa terakhir sebelum masuk ke Taman Nasional Gandang Dewata.
Penulis : Ni Nyoman Wira Widyanti
Sumber : KOMPAS.com